Bagi sebagian besar orang Indonesia, kerupuk adalah pelengkap makan yang wajib ada. Kerenyahan kerupuk mampu menambah kenikmatan saat makan.
Terdapat berbagai jenis kerupuk yang dikenal, antara lain kerupuk putih (juga dikenal sebagai kerupuk uyel), kerupuk warna-warni, kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk kulit, dan emping.
Biasanya jenis-jenis kerupuk tersebut melengkapi hidangan seperti nasi goreng, gado-gado, ketoprak, dan soto.
Selain sebagai pelengkap makanan, kerupuk juga sering dijadikan camilan. Mari kenali fakta menarik lainnya tentang kerupuk.
Kandungan Gizi Kerupuk
Kerupuk memiliki banyak variasi. Meskipun sebagian besar terbuat dari tepung tapioka, ada juga yang berbahan dasar nasi, beras ketan, biji melinjo, hingga kulit sapi atau kerbau.
Karena keragamannya, kandungan gizi kerupuk juga bervariasi tergantung jenisnya.
Dalam proses pembuatannya, ditambahkan berbagai bahan lain seperti ikan, udang, bawang, garam, penyedap rasa, hingga pewarna buatan.
Adonan ini kemudian dibentuk dan dijemur hingga kering sebelum akhirnya dikemas.
Setiap 100 gram atau sekitar 6 buah kerupuk kecil mengandung sekitar:
500 kalori
70 gram karbohidrat
20 gram lemak
100 miligram kolesterol
1200 miligram garam
Kandungan ini dapat bervariasi tergantung jenis dan jumlah kerupuk. Kerupuk yang dicampur dengan ikan atau udang biasanya memiliki tambahan protein sekitar 4 gram.
Selain itu, perlu diingat bahwa kerupuk hampir tidak mengandung vitamin atau serat.
Sebagai perbandingan, kalori dalam kerupuk putih adalah sekitar 100-150, setara dengan setengah piring nasi.
Bayangkan, jika Anda makan satu piring nasi ditambah dengan kerupuk, jumlah kalori yang Anda konsumsi akan bertambah.
Tips Konsumsi Kerupuk yang Sehat
Untuk menjalani hidup sehat, pola makan yang sehat juga harus diperhatikan. Berikut dilansir dari laman Klik Dokter adalah beberapa tips untuk konsumsi kerupuk yang sehat:
Hindari Makan Kerupuk Setiap Saat
Konsumsi kerupuk boleh saja, asalkan tidak menjadi kebiasaan, terutama sebagai camilan setiap saat. Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam kerupuk dapat menyebabkan kegemukan atau bahkan obesitas jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
Selain itu, kandungan garam yang tinggi bisa meningkatkan risiko hipertensi. Tingginya kandungan lemak juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tetap Aktif Berolahraga
Untuk membakar kalori kerupuk, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit bersepeda, 10 menit berlari, atau 30 menit membersihkan rumah untuk membakar 100 kalori. Bayangkan jika Anda makan kerupuk dalam jumlah banyak dan tidak menyadarinya.
Perhatikan Kandungan Gizi dan Jenis Kerupuk
Biasakan untuk memperhatikan kandungan gizi saat membeli kerupuk mentah kemasan. Pilih kerupuk yang mengandung sedikit garam dan lemak, serta dikemas dalam ukuran kecil.
Jika ragu dengan kerupuk yang dijual di pasaran, Anda bisa menggoreng kerupuk menggunakan minyak jagung di rumah.
Setelah mengetahui fakta-fakta ini, Anda tidak perlu takut untuk mengonsumsi kerupuk asalkan dalam jumlah yang terbatas. Selain itu, perbanyak konsumsi sayur dan buah karena serat dapat membantu mengurangi dampak buruk setelah makan kerupuk.
Ilustrasi Kerupuk (Foto: HandmadePictures/Getty Images/iStock)