Perbedaan Nasi Kebuli, Biryani, Mandhi, dan Kabsah

Artikel

Beranda / Artikel / Detail

Perbedaan Nasi Kebuli, Biryani, Mandhi, dan Kabsah

Minggu, 17 November 2024 15:50 WIB

Masakan Timur Tengah sangat terkenal di Indonesia berkat rasanya yang menggugah selera dan penggunaan rempah yang kaya. Beberapa jenis nasi dari Timur Tengah, seperti kebuli, biryani, mandhi, dan kabsah, sering kali membingungkan orang karena kemiripannya.

Untuk membantu Anda membedakannya, mari kita pelajari sebagaimana dilansir dari laman cookin.id perbedaan antara nasi-nasi khas Timur Tengah yang pasti akan membuat Anda ketagihan.


1. Nasi Kebuli

Nasi kebuli menggunakan beras basmati yang berbulir panjang dan dimasak dengan kaldu daging kambing, susu kambing, mentega, minyak samin, serta rempah-rempah. Setelah dimasak, nasi disajikan di atas nampan atau loyang besar dengan potongan daging kambing dan taburan kismis.

Nasi kebuli berasal dari Kabul, Afghanistan, yang dikenal dengan nama kabuli palaw, yaitu nasi yang dimasak dengan kaldu berbumbu.

Hidangan ini dibawa oleh pedagang Timur Tengah ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dan sangat populer di kalangan masyarakat Betawi dan komunitas Arab Indonesia.


2. Nasi Biryani

Nasi biryani dikenal karena rasa gurih dan aroma rempah yang khas. Menurut BBC, hidangan ini berasal dari Iran, dengan nama yang berasal dari bahasa Persia “birinj biriyani,” yang berarti nasi goreng.

Nasi ini juga dipengaruhi oleh masakan India Utara dan Pakistan. Nasi biryani terbuat dari beras basmati, rempah-rempah, yoghurt, dan kaldu daging, kemudian ditambah dengan daging ayam, kambing, sapi, ikan, atau udang serta sayuran segar.

Ciri khas dari nasi biryani adalah warna kuning yang diperoleh dari kunyit dan aroma daun ketumbar yang kuat. Meskipun masih banyak dijual di jalanan Iran, kini banyak pedagang yang menggantikan beras basmati dengan roti rumali yang tipis.


3. Nasi Mandhi

Kata "mandhi" berasal dari bahasa Arab nada, yang berarti embun, menggambarkan daging yang lembut dan lembap. Nasi mandhi adalah hidangan tradisional Yaman yang sangat populer di seluruh Jazirah Arab, termasuk Mesir, Maroko, Turki, dan Yordania.

Nasi ini dibuat dengan beras basmati, daging (domba atau ayam), serta rempah-rempah kuat seperti kapulaga, ketumbar, jintan, dan kunyit. Keunikan nasi mandhi terletak pada cara memasaknya, yaitu dengan menggunakan oven tanah yang disebut taboon.

Daging dimasak dalam oven tanah yang terbuat dari lubang yang dilapisi tanah liat dan menggunakan kayu yang dibakar. Daging digantung di dalam oven tanpa menyentuh api langsung, sehingga menghasilkan aroma asap yang meresap pada nasi. Nasi mandhi biasanya disajikan dengan taburan kismis, kacang pinus, dan kacang tanah.


4. Nasi Kabsah

Jika Anda ingin mencoba nasi Timur Tengah dengan rasa rempah yang lebih ringan, nasi kabsah bisa menjadi pilihan. Hidangan ini berasal dari Arab Saudi dan merupakan simbol tradisi serta identitas budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Meskipun tidak sekuat nasi mandhi dalam hal rempah, nasi kabsah menggunakan campuran rempah yang khas seperti jeruk nipis hitam (loomi), kayu manis, daun salam, kapulaga, dan cengkih.

Untuk menambah cita rasa, nasi kabsah ditaburi dengan kismis dan aprikot kering. Nama kabsah berasal dari kata Arab “kbs,” yang berarti "tekan", merujuk pada cara memasaknya di mana bahan-bahan dimasukkan dalam satu panci besar dan dimasak bersama-sama.

Nasi kabsah menggunakan beras, daging domba atau ayam, serta rempah-rempah yang membuat hidangan ini lezat. Variasi nasi kabsah juga ditemukan di berbagai wilayah, seperti di Yordania yang menambahkan tomat sehingga warnanya kemerahan, atau di Indonesia yang menggunakan kunyit sehingga berwarna kuning.

Semoga bermanfaat!

 


Ilustrasi Nasi Biryani (Foto: Freepik)

Tetap terhubung dan dapat berkomunikasi dengan saya melalui sosial media
pilihan anda berikut ini

Dibuat dan dimaintenance oleh CV. myPangandaran © 2020