Obat merupakan metode pengobatan yang paling umum digunakan oleh masyarakat. Dalam penggunaannya, terdapat perbedaan antara obat yang diminum sebelum makan dan setelah makan, meskipun ada juga obat yang disarankan untuk dikonsumsi saat perut kosong. Perbedaan ini tergantung pada jenis obat yang digunakan.
Sering muncul pertanyaan, mengapa aturan konsumsi obat seperti itu diterapkan?
Saat obat dikonsumsi, obat akan masuk ke sistem pencernaan dan berinteraksi dengan makanan. Reaksi ini bisa memengaruhi kerja obat, baik memperlambat maupun mempercepat fungsinya, tergantung pada proses pencernaan yang terjadi. Ketika makanan masuk ke sistem pencernaan, organ-organ tubuh bekerja memecah makanan, termasuk empedu dan asam lambung yang dilepaskan. Proses ini juga melibatkan peningkatan aliran darah ke organ pencernaan.
Karena interaksi antara obat dan makanan ini, penting untuk mematuhi petunjuk penggunaan obat yang telah dianjurkan. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari efek interaksi obat dengan makanan antara lain:
Ikuti petunjuk dokter terkait cara mengonsumsi obat.
Baca petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.
Konsisten dengan jadwal minum obat.
Minum obat dengan air putih.
Hindari makanan atau minuman yang tidak dianjurkan saat minum obat.
Petunjuk waktu minum obat, seperti sebelum atau setelah makan, bertujuan untuk memaksimalkan efek obat. Obat yang diminum setelah makan bekerja lebih optimal bila perut sudah terisi makanan. Ada beberapa alasan penting mengapa obat perlu diminum setelah makan sebagaimana dilansir dari laman IHC Telemed, seperti:
1. Meningkatkan penyerapan obat ke dalam darah
Beberapa obat, seperti obat HIV, memerlukan makanan agar dapat diserap lebih baik dan bekerja maksimal dalam tubuh.
2. Membantu masalah pencernaan
Obat antasida, yang biasa diberikan untuk masalah pencernaan seperti mulas atau asam lambung, lebih efektif bila diminum setelah makan.
3. Mencegah masalah pencernaan akibat efek samping obat
Beberapa obat seperti NSAID, aspirin, dan steroid bisa menyebabkan iritasi pada lambung jika diminum saat perut kosong. Makanan dapat membantu mengurangi risiko efek samping ini.
4. Membantu tubuh memproses makanan
Obat untuk penderita diabetes sering kali diberikan setelah makan untuk membantu metabolisme gula dalam tubuh.
Bagaimana dengan obat yang dikonsumsi sebelum makan?
Meski lebih umum obat dikonsumsi setelah makan, ada beberapa jenis obat yang perlu diminum sebelum makan, seperti flucloxacillin, oxytetracycline, dan penicillin V. Obat ini biasanya harus diminum saat perut kosong, sekitar satu jam sebelum makan, agar dapat diserap lebih baik dan bekerja secara efektif.
Beberapa alasan mengapa obat perlu diminum sebelum makan antara lain:
1. Efektivitas lebih baik
Beberapa obat lebih efektif jika dikonsumsi saat perut kosong, terutama yang bekerja langsung pada lambung.
2. Makanan dapat mengganggu kerja obat
Makanan bisa memperlambat penyerapan obat atau membuat obat terpecah sebelum diserap ke aliran darah.
3. Mencegah efek samping akibat penyerapan berlebih
Beberapa obat lebih mudah diserap dengan makanan, tetapi ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
Terlepas dari jenis obat atau waktu konsumsinya, selalu patuhi dosis dan petunjuk penggunaan yang diberikan. Mengikuti aturan minum obat adalah cara terbaik untuk memastikan efektivitas dan keamanan obat tersebut.
Ilustrasi Obat (Foto: Freepik)